Thursday, December 30, 2004

Dan datanglah gelombang itu...

Senin pagi yg seperti biasa, ketika saya melintasi jalan itu menuju kantor. Melewati sebuah pelataran parkir di gedung sebelah, saya terpaku pada sebuah tiang bendera dengan bendera nasional besar yang dinaikkan setengah tiang. "Ada apa ini? Siapa yang berkabung?" hati ini bertanya-tanya. Pertanyaan baru terjawab ketika saya membuka e-mail: Aceh diluluhlantakkan gempa 9 skala richter, yang disambung terjangan tsunami dengan ketinggian sekitar 5-10 meter. Keterlaluan. Saya bekerja di sebuah stasiun tv nasional & nggak tahu apa-apa sampai 24 jam setelahnya. Memang saya bukan reporter, tapi masak ga nonton tv? Yah begitulah, pekerjaan saya memang (seringkali) membuat saya justru nggak pernah nonton tv. Pergi pagi, pulang dini hari sudah biasa. Sampai-sampai nggak pernah nonton tv lagi, saking bosannya. Bayangkan, setiap nonton tv yang terbayang di kepala adalah pekerjaan. So much for an entertainment... Anyway, that's not an excuse.

Segera setelah itu, semua liputan televisi manapun, dibanjiri gambar-gambar dari Aceh, setelah sehari sebelumnya masih minim gambar dan data krn semua hubungan terputus dari Aceh. Faktanya menunjukkan, hampir setengah wilayah NAD, terutama pantai barat & utara tersapu gelombang tsunami. Masyaallah... Satu yang teringat dari kilasan-kilasan itu, adalah gambar seorang gadis usia belasan, tampak berdiri di suatu sudut jalan, menangis tersedu-sedu... Entah siapa saja yang dia tangisi, seorang, dua-tiga orang, ataukah seluruh keluarganya yang hilang? Entah bagaimana kita bisa membayangkan itu semua: Suatu pagi, semua seperti akan berjalan baik-baik saja.. sampai tiba-tiba semuanya bergoncang. Gempa bumi yang dahsyat. Semua seperti akan runtuh, tapi gempa itu berhenti. Semua masih terkejut, berusaha melihat apa yang sudah terjadi, apakah semua baik-baik saja? Belumlah semua sempat menarik napas panjang, tiba-tiba datanglah dia; gelombang besar itu... tanpa ampun, menyapu semua yang ada di hadapannya. Perkiraan tinggi retakan: 14 m; perkiraan panjang retakan: 1000 km; lebar retakan: saya belum tahu. Saya bukan orang yang menguasai mekanika fluida, tapi melihat dimensi, dan energi kinetik yang dihasilkan perpindahan air sebanyak itu, perkiraan saya itu seperti menuangkan sungai Nil ke daratan Aceh. Banda Aceh misalnya, memang tidak seberapa jauh dari laut, tapi gelombang itu sanggup melemparkan sebuah tanker raksasa dari pelabuhan ke pusat kota yang kira-kira 4 km jauhnya. Bayangkan jika yang diterjang itu manusia, banyak manusia...

Akibatnya, ribuan keluarga hilang tersapu gelombang. Jumlah korban mencapai puluhan ribu nyawa yang melayang. Para penolong tak tahu lagi siapa yang dicari, karena-bisa dikatakan- hampir semua orang hilang! Kalaupun ada sebagian itu yang selamat, dapatkah kita bayangkan, berapa orang yang menjadi duda, janda, yatim, piatu, yatim piatu? Hitungan bukan lagi berapa anggota keluarga yang hilang, tapi berapa keluarga yang musnah! Mungkin juga, salah satunya, keluarga gadis kecil tadi...

Sekarang, apakah kita sudah bisa mendapatkan bayangan, apa saja yang sudah terjadi, dan semua akibat yang ditimbulkannya? Jika ya, maka sudah saatnya kita mengulurkan tangan, mencoba memberikan pertolongan apapun yang bisa kita berikan kepada mereka yang benar-benar sedang kesusahan ini... demi masa depan mereka, demi masa depan kita semua...

(*)
Sekadar informasi, untuk memberikan bantuan, sebaiknya bertanya dulu pada posko-posko bantuan yang ada, lebih bagus lagi meminta informasi ke poskonya PMI pusat, apa saja yang sangat dibutuhkan di sana saat ini. Ini karena tidak semua yang diberikan itu bisa langsung dimanfaatkan. Di kantor saya saat ini sudah menumpuk banyak bantuan yang akan dikirim, seperti makanan instan, pakaian layak pakai, dll. Tapi sayang sekali, menurut informasi yang saya terima, bantuan-bantuan itu saat ini tidak banyak berguna, paling tidak untuk 2 minggu mendatang. Apalagi sarana transportasi sangat terbatas. Sekarang ini justru yang dibutuhkan: sarung tangan yang bagus/kedap air, masker penutup hidung& mulut, kantong jenazah/body bag (saking banyaknya jenazah yang sudah busuk & tak tertangani), susu untuk bayi beserta dotnya, makanan siap saji (tdk dimasak dulu, mengingat kondisi air yg buruk & bbm langka), selimut, jaket yang cukup tebal. Daftar ini tidak mengikat, hubungi posko-posko bantuan terdekat. Jika bingung, ada baiknya sumbangkan uang saja ke rekening bantuan yang terpercaya. Alamat posko-posko, sudah menyebar lewat e-mail, ataupun di layar tv manapun. Silakan hubungi yang terdekat.


suari//widi out.

Sunday, December 19, 2004

The Anniversary: Part II

Image Hosted by  ImageShack.us
photo by suari//widi

16/12/2004. Ini adalah hari setahun jadian gue & tunangan. Setahun sudah berlalu, semua berjalan sangat cepat. Akhir bulan kemarin, gue ngelamar dia, & insyaallah pertengahan tahun depan kita berdua bakalan nikah. Hari ini, setahun yg lalu, gue & dia duduk di sebuah kafe dalam sebuah mal di blok m (not exactly a romantic place, eh?), gue pegang kedua tangannya sambil berkata: "Aku tak bisa memberimu kepastian di dunia ini, tapi... maukah kamu berjalan bersamaku, menuju kepastian?" Nggak lama, dia pun mengiyakan... and the eggshell was broken! :)

Dia bukan cinta pertama gue, tapi dialah cewek pertama gue, setelah selama ini sukses menjadi "jomblo perak" :).

Jadi inget semua proses jadian sama dia... Nggak lama, tapi efeknya cepat sekali.
Intisarinya, gue jadiin puisi, yg gue tulis sebelum kita jadian...

Pertemuan

Kita bertemu di kota itu
ketika lalu-lalang berpindah
Kau yang termenung,
dan aku yang menerawang

Seutas obrolan tak tercipta
oleh dunia bawah yang berlalu
Selintas masa dan kawan
terlewati; kita mungkin terpaku.

Senja belumlah matang,
saat kau mengajakku bertualang
Dan di sanalah kita berada:
Aku dan kau, di alam kata

Kita berenang di dalamnya;
mencoba menyelami makna
Seuntai kata kau habiskan,
beberapa kubawa pulang

Malam belumlah beranjak
ketika pesan kutiupkan
tentang rasa dalam kata
yang hilang; terhenyak.

Dan kau, adalah kata yang hidup.

(Jakarta, November 2003)

Honey, Happy 1st Anniversary...:)

The Anniversary: Part I

Image Hosted by ImageShack.us
Kaka Slank, after flown by sling cable... (photo by suari//widi)

15/12/2004, that was the anniversary day of this tv station where I am working. It was the second time I involved in this kind of ceremony. The mission is simple: To celebrate with massive BANG! This year, we didn't use the indoor-outdoor thingy and stick to the old way: The great indoors. (Yeah, it's musim hujan gitu lhoo!) Just a venue, with an uprised stage, and a huge, concert-like -kinda-snakepity-main set. Its big alright. This time the props team didn't have to prepare tons of props for the event(Last year we have to prepare, say... a houseful of it?). Keep it simple, with good contents, that's the way we (should) do it. Nevertheless, this job was kinda full of functions to execute. Let's see...

The gardener+decorator
Mission: to set up a "pos ronda", complete with the things in and out: kentongan, lots of plants, a phone booth, a motorbike(from the sponsor), etc.
Time of execution: a night before D-Day.
Personnels: 3 men (me+2 other guys)

The prop master
Mission: to handle & drop properties needed to point of objective, also prepare them for the execution.
Time of execution: D-Day, -12 of H-Hour.
Personnels: 3 men + 1 woman, 1 man + 1 woman as logistics support.

The procurement officer
Mission: to purchase anything which was not supplied by the warehouse.Time of execution: -4 of H-Hour.
Personnels: 3 men (What?!) -actualy just one, the other 2 just tagging along :P-

The props person
Mission: to deploy any props according the rundown script (It's time 2 rock 'n roll!)
Time of execution: H-hour, during all of the operation.
Personnel: 5 men+women

The artillery detachment
Mission: To deploy ceiling convetty, shoot the stage with convetty guns, and bombard the audience with ballons.
Time of execution: H-hour +4, closing time.
Personnel: 1 ceiling convetty commander, 3 convetty gunmen, 1 ballon bomber-commander
Motto of the detachment: We proud of what we shot!

Status: mission accomplished.

Well, at least everything went fine until we realised that we have to brought a truckfull of props back to the office...

Sunday, December 12, 2004

Err, plastic surgery, please?

After seeing this blog o' mine for couple of times, I don't feel very satisfy of what it looks like.
Soon enough, there would be a huge face transplantation for this blog. I've been scanning blogskins.com for a quick make-over but haven't found the one I'm looking for. I could create something on my own, but time & equipment constraints has my hands tied real tight. God, I could use something like, my own computer, so would you give me one, real soon? :j
Oh I miss those good old days with my old compie in Bandung...

I have some new books to read, & some writings to publish here, so I'll be back for some kick, later :j

Monday, December 06, 2004

Menatap Senja Hari Ini

There was this funny feeling, when I saw the sunset this afternoon. Ketika gue melihat senja yg sama tahun lalu, gue sibuk dgn diri gue sendiri, dgn harapan masa depan, dalam kesendirian.Tahun ini, gue gak lagi sendirian, bahkan gue udah tunangan, & akan menikah tahun depan...Kemarin gue sempet beli bukunya ibu ini, setelah tahun lalu beli buku suaminya. Gara-gara buku sang suami, gue nyantol sama cewek yang sekarang jadi tunangan gue. Padahal dulu kami udah temenan dua tahunan tanpa "setrum" apapun. Lucu ya. At some moment of time, she was nothing but a friend, but now she is almost mean everything for me. Nah, pas gue baca bukunya Ninit, gue ngeliat sesuatu; di situ ditulis: "...cinta kadang datang dengan cara yg aneh." Hmm...gue banget kayaknya. Lucu juga, karena gue jg ngerasa hal yg sama pas baca bukunya Adhit; gue banget deh. Gue emang sekampus sama Adhit, seangkatan pula, walaupun dia gak kenal gue, tapi kita kenal beberapa org yg sama. Kelakuan kita pun banyak seperti jomblo2 UNB yg digambarin sama Adhit di situ. ITU yg membuat buku itu sangat, sangat lucu buat gue. Sekarang, giliran buku istrinya yg mirip jg sama kejadian gue & cewek, eh, tunangan gue.Lucu ya, bagaimana dua buku yg berasal dari sepasang anak manusia, bisa mempunyai keterkaitan dgn kisah hidup sepasang anak manusia yg lain, walaupun mereka tak pernah saling bercerita....

Hidup memang kadang aneh. Bahkan lebih aneh dari sekotak coklat ;)

Wednesday, December 01, 2004

Aku Perawan...? (sebuah ulangan)

Lebaran yg menyenangkan. Libur seminggu lebih di Bandung, setelah sumpek ngerjain sinetron selama hampir 6 bulan, mungkin sesuatu yg benar2 aku butuhin. Lumayan jg nyantai2 tanpa kerjaan yg hrs dikerjain besoknya, tanpa pacar ( maaf ya sayang :P), tanpa hrs pengen pergi ke banyak tempat. Pokoknya libur, semau gue, semales yg gue mau.

Pas di Bandung itulah, aku sempet jalan2, krn sekalian jg ketemu temen. Pertemuan selesai, tinggal aku sendiri di BIP. Mampirlah aku ke bioskop 21. Diliat-liat, cuma ada 3 pilihan buat nonton siang itu: The Incredibles, Issue, & Virgin. The Incredibles, filmnya Pixar yg terbaru, kayaknya cukup seru & masa tayang masih cukup lama; Issue & Virgin, film2 Indo yg biasanya gak terlalu lama tayang. Jadi, nanti saja utk Incredibles. Issue, kyknya gak terlalu menarik (serius bgt gt loh, & katanya sih jempolnya ke bwh) plus udh main 5 menit, jadi lewat. Virgin deh. Dari judulnya, kyknya cukup kontroversil, & kalo iya, akhir masa tayangnya tinggal nunggu ada yg protes. Wah, jadi poin lebih nih! Ternyata ga ngantri panjang pula. Nonton ah....

Akhirnya aku nonton Virgin, sendirian, dan.... dikelilingi abg2 dengan sukses... lagi. (SIGH)
Memang filmnya tentang abg2 gitu sih. Kali ini dgn cerita yg cukup berat, menyangkut pergaulan bebas & pilihan2 di sekitarnya (which is very limited). Penggambarannya cukup vulgar, tapi realistis faktanya, dgn pembesaran di beberapa hal (konflik2 gaya american teen-flick gt deh), gaya hidup & alur ala sinetron indo-india (yg ga realistis itu), dan sedikit buka2an baju (walopun yg ga perlu dibuka udh keliatan jg banyak). Fokus pada 3 org sohib (nama2nya lupa), yg satu jd pecun, yg satu cewek kaya tp bergaya hdp pecun, yg satu lagi cewek writer-wannabe yg tetep coba bertahan sama temen2nya tp pgn tetep virgin. Ketiganya dari keluarga broken home. Film ini bercerita banyak ttg perjalanan mereka dlm lingkar pergaulan yg bebas banget.

Satu hal yg lucu, judul film ini Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan... Tapi menurutku sih, gak ada yg mempertanyakan soal keperawanan. Yang mencoba tetep perawan cuma satu org, dan gak ada yg mempertanyakan (by really-really, seriously) kenapa dia pgn ttp perawan. Kalau pun ada situasi yg membuatnya begitu, itu hanya karena dia terjepit keadaan yg memberikan pilihan: apa dia mau menukar keperawanannya itu utk sejumlah uang atau menghadapi utang yg besar jumlahnya. Itu pun bukan salah dia. Menurutku sih, film ini adalah: "A display of brutal teenage idiocies". Brutal, krn di situ digambarkan bagaimana 'petualangan' dua cewek (yg ga perawan) bermain2 dgn tubuh mereka. Brutal, krn digambarkan mereka melakukannya tanpa pertimbangan matang sama sekali. They even gamble on their bodies! (atw 'dgn kelamin mereka'? You know my point laa)

Sekumpulan konflik2 yg brutal itu diakhiri dgn ending yg super-klise. Yah, cuma segitu aja? :j Ada adegan yg lucu, di tengah konflik2 berat itu: Seorang cowok bintang sinetron yg ditaksir Biyan si virgin akhirnya jadian sama Biyan. Lagi serius2nya momen romantis, tiba2 dia menarik diri dari romantisme, sambil bilang "Kita tak mungkin bersatu..". "Kenapa?". "...punyaku kecil...". Gubrak. My feet was over my head. Kalo aku jadi Biyan, aku bkln bilang: "Really? Let me see first laa..." :P

Ada satu hal lg yg aku ga sreg. Di situ banyak jg diperlihatkan hal2 salah kaprah ttg seks, tanpa penjelasan ttg kesalahkaprahan & konsekuensi lain dari tindakan seks bebas itu. Kayak diasumsikan bahwa yg nonton udh dpt sex-ed yg memadai. Pdhl ya blm tentu jg, wong yg nonton banyak abg2 yg kinyis2 gitu kok, apalg kalo diputer di daerah. Liat aja, paling2 sebentar lg dpt protes, terutama dr daerah2 tertentu. Kayaknya perlu dibarengin jg sama penyuluhan seks/aids jg deh.
Fiuh panjang jg ya? Udahan dulu kalo gitu deh. Msh banyak yg pengen ditulis, tp kyknya hrs beda artikel deh :)

Thursday, November 25, 2004

Retry: Kesebalan tingkat tinggi

Hmmmppphhh.... Kemaren gw nulis artikel buat blog ini, udh lumayan panjang & serius nulisnya. Akhirnya gw publish, dan ternyata.... connection time out & tulisan gw ilang di jagat maya... Aaarrrrghhh!!! Lain kali mendingan gw tulis pake notepad dulu kalo memang serius ah! Mo nulis lagi, jd ilfil... Anyway, it's about the movie "VIRGIN'. Segitu dulu deh. Kalo udh mood lagi baru gw tulis lagi...

Monday, November 08, 2004

Conversation with myself...

It's been a year since I sign in to the blogspot.com, but as you can see, only once I wrote in it. "Hell, Man, where have u been?" Nowhere. Just here, and a couple there and there. Usually I put my ideas into writings, no matter where it was. As long as I feel, I wrote something here and there. But it's just occured to me that, I actually have nothing written since last year!

Well, that leaves a question, where had all the thoughts that I have gone to? To be more frankly, where had the history of my life gone? What a mess...

Can't do anything straight now, not until I put everything together again.
Things have gone lighter for now, so I could use some time to have a conversation with myself.

(Conversation with yourself?) --believe me, sometimes, sometimes you'll need it :j--
Hell, it sounds like a song title... wait a minute... yes it is. It's Monday Michiru's...
S***t, I lost that cassete a year ago... (sigh)..

Sunday, November 07, 2004

The 13th...

Thirteen episodes of joy,
Thirteen episodes of pain,
Thirteen episodes of fun,
Thirteen episodes of agony,
Thirteen episodes of hard work, yet
Thirteen episodes of lame work...

Finally.

Breathe it.
Living it.
Sleep on it.
Get over it.
Loving it.
(Hell, it's great to be)

Thirteen episodes of my life, in pieces.
Yet thirteen episodes of another life.
(What life anyway?)

And all I wanted is hundreds of good episodes...

--

(long live the krikills)


Thank you for all crew of "sinetron" (tv series) DEWA,
may the force be with you...